Apa yang Anda lakukan, kalau doa dan
permohonan Anda belum dikabulkan? Apakah Anda masih menaruh pengharapan pada
Tuhan?
Suatu ketika Tuhan berjanji kepada
Abraham, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat
menghitungnya. Maka firmanNya kepadanya: ‘Demikianlah banyaknya nanti
keturunanmu’” (Kej 15:5).
Sayang, bertahun-tahun janji itu
belum ditepati. Istri Abraham, Sara, tetap tidak memiliki anak selama
bertahun-tahun. Bahkan saat usia kedua orang kudus itu sudah sangat tua, belum
juga ada tanda-tanda bahwa Sara akan melahirkan seorang anak pun.
Namun Abraham tidak kecewa. Abraham
tetap percaya bahwa suatu ketika Tuhan menepati janjiNya. Tuhan tidak pernah
berbohong. Tuhan senantiasa setia pada janjiNya. Karena itu, dalam situasi
seperti itu Abraham tetap setia kepada Tuhan. Ia memberikan hidupnya kepada
Tuhan. Ia tidak menggerutu kepada Tuhan. Keyakinannya tetap, yaitu Tuhan akan
tetap menepati janjiNya.
Penantian selama 39 tahun itu tidak
sia-sia. Tuhan menepati janjiNya. Tuhan memperhatikan Sara, seperti yang
difirmankanNya. Sara pun mengandung. Lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki
bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan. Abraham
berumur 100 tahun saat Ishak lahir, sedangkan Sara 90 tahun. Tidak ada kata
terlambat bagi Tuhan! Dia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.
Sahabat, secara manusiawi kita pasti
akan kecewa saat janji yang telah diberikan kepada kita ternyata belum
terpenuhi. Orang yang memberi pengharapan kepada kita sebut sebagai Pemberi
Harapan Palsu alias PHP. Mungkin kita akan sakit hati. Ada yang mungkin
menyerah pada keadaan. Ada yang berhenti berharap kepada Tuhan dan mulai
memakai logika. Ada yang kemudian mencari pertolongan pada hal-hal di luar
Tuhan. Misalnya, orang bepergian kepada dukun untuk memberi ketenangan batin,
meski hanya semu.
Padahal nabi Yeremia berkata, “Terkutuklah
orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang
hatinya menjauh dari pada Tuhan!” (Yer 17:5). Kisah Abraham menjadi contoh bagi
kita untuk tetap berharap pada Tuhan, meski apa yang kita harapkan belum
terpenuhi.
Dalam situasi sulit, kita berdoa
kepada Tuhan untuk memohon pertolonganNya. Kita menaruh harapan pada Tuhan.
Namun kita sering tergoda untuk meninggalkan Tuhan, karena doa permohonan kita
belum dikabulkan. Untuk itu, yang mesti kita lakukan adalah tetap bertahan pada
iman kita akan Tuhan. Tuhan mengabulkan doa dan permohonan kita pada waktunya.
Tuhan akan membahagiakan kita pada saat yang tepat.
Mari kita tetap menggantungkan
harapan kita pada Tuhan semata. Mengapa? Hanya Tuhan yang menjadi pemenuhan
pengharapan kita. Hanya Tuhan yang mampu memberikan kedamaian dan kebahagiaan
kepada kita. Berharap berarti kita juga belajar untuk tetap setia kepada Tuhan.
Tuhan memberkati. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar