Apakah Anda punya kesabaran yang
tinggi dalam hidup ini? Kalau Anda mesti menunggu seorang teman yang berjanji
untuk menjumpai Anda, namun setelah enam jam ia belum datang juga, apakah Anda
masih sabar menunggunya? Kalau Anda punya kesabaran yang tinggi, Anda akan
menunggunya sambil mengerjakan pekerjaan rutin Anda. Namun kalau Anda kurang
punya kesabaran, Anda akan meninggalkannya. Anda tidak akan peduli terhadap
dirinya. Di sinilah kesabaran dan kesetiaan seseorang diuji.
Banyak orang mengatakan kesabaran
itu kekuatan yang menjadikan seseorang tabah, tekun dan berani dalam hidup ini.
Tabah mengandung unsur tahan derita, tidak mudah mengeluh. Sakit dan derita
dijalani sebagai bagian dari hidup.
Orang yang tekun itu tidak putus
asa. Orang yang tekun itu penuh pengharapan, karena yakin bahwa pasti ada jalan
untuk mengatasinya. Berbagai persoalan yang dihadapi akan diatasi dengan penuh
semangat. Ketekunan membantu seseorang untuk menemukan cara-cara yang brilian
dalam mengatasi setiap persoalan hidupnya.
Orang yang berani biasanya orang
memiliki kesiapsediaan untuk menghadapi situasi hidupnya. Peristiwa-peristiwa
hidup dilalui dengan sukacita, karena berani menghadapinya dengan tenang. Meski
ada derita dalam pengalaman hidup, tetapi yang berani akan tetap punya
optimisme dalam hidupnya. Dengan demikian, orang tetap bertahan dalam hidupnya.
Orang tidak mampu digoyahkan oleh berbagai persoalan dan pengalaman pahit hidup
ini.
Sahabat, tentang kesabaran, Richard
Calson berkata, ”Semakin kita sabar, semakin kita dapat menerima hidup ini apa
adanya, bukan semakin memaksa hidup ini persis seperti yang kita kehendaki.”
Misalnya sekarang Anda jatuh sakit, pasti Anda menghendaki cepat sembuh. Dengan
berbagai cara Anda akan mengupayakan kesembuhan itu. Namun kesembuhan butuh
proses. Proses berarti butuh waktu. Dan untuk berjalan dalam proses waktu,
dibutuhkan kesabaran.
Kalau Anda seorang yang sedang
dirawat di rumah sakit, Anda butuh beberapa tahap untuk mencapai kesembuhan.
Tahap pertama pemeriksaan fisik secara sistimatis oleh dokter, kemudian
tindakan dan pemulihan. Terhadap tahapan-tahapan ini dibutuhkan kesetiaan dari
Anda untuk menjalaninya.
Kesabaran itu seperti tumbuhnya
sebatang pohon yang menghasilkan buah untuk dimakan. Untuk dapat menghasilkan
buah, pohon tersebut harus melewati proses pertumbuhan yang panjang: tumbuh,
bunga, buah. Proses ini butuh waktu yang panjang. Mungkin satu atau dua tahun.
Mungkin juga sepuluh atau dua puluh tahun, baru sebatang pohon memberikan buah
yang segar bagi hidup manusia. Untuk itu, dibutuhkan kesabaran.
Orang beriman itu mesti menumbuhkan
kesabaran dalam hidupnya. Kalau berdoa, orang beriman tidak bisa mengharapkan
hasil dalam waktu sejenak. Orang mesti sabar menanti jawaban dari Tuhan.
Mungkin Tuhan akan menjawab perrmohonan-permohonannya, namun tidak persis
seperti yang diharapkan. Memang, Tuhan tidak wajib mengabulkan setiap
permohonan kita. Karena itu, kita mesti tetap berharap dengan penuh iman kepada
Tuhan. Tuhan memberkati. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar