Apa yang akan Anda lakukan ketika
Anda menyadari bahwa Anda punya kelemahan dan kekurangan? Anda meratapinya?
Atau Anda berusaha untuk belajar dari sesama untuk meningkatkan ketrampilan?
Ada dua ember yang sering dipakai
petani untuk menyiram bawang putih di kebunnya. Ember yg satu bocor dan yang
satunya utuh. Setiap hari petani itu menggunakan kedua ember itu untuk menyiram
bawang putih. Ia mengambil air dari kolam yang ada di belakang rumahnya.
Bawang-bawang putih tumbuh subur dan memberikan hasil yang sangat memuaskan
bagi petani itu.
Namun suatu hari, ember yang bocor
itu merasa tidak nyaman. Ia mengeluh, "Pak Tani, maaf ya. Selama
menjadi ember, saya tidak maksimal dalam membantu bapak. Karena saya bocor dan
sampai di kebun bawang putih, air untuk menyiram tinggal separuh saja."
Pak Tani berkata, "Saudara
ember bocor, Anda tidak perlu bersedih. Lihat bunga-bunga di pot di pinggiran
kolam itu. Subur khan? Itu karena setiap kali saya ke kebun, tetesan-tetesan
bocormu itu menyirami bunga. Terima kasih!"
Ember bocor itu pun makin percaya
diri. Ia membiarkan dirinya dipakai oleh petani itu setiap hari. Bunga-bunga
tumbuh subur dan memberi keindahan selama ember bocor itu digunakan oleh Pak
Tani.
Sahabat, banyak orang merasa minder
oleh kehadiran mereka yang dirasa kurang memberi makna bagi kehidupan bersama.
Mengapa? Karena mereka punya kelemahan-kelemahan. Mereka punya kekurangan-kekurangan
yang membuat diri mereka terasa kurang.
Kisah di atas mau mengatakan kepada
kita bahwa sebenarnya kita semua memiliki kekurangan-kekurangan dalam kehidupan
ini. Namun kekurangan itu jangan membuat kita cemas. Kita tidak perlu merasa
sedih dengan kekurangan yang ada pada diri kita. Kekurangan-kekurangan mesti
membantu kita untuk membuka diri bagi bantuan orang lain.
Orang yang rendah hati akan menerima
kekurangan sebagai kekuatan untuk maju dalam hidup ini. Karena itu, orang mesti
berusaha untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya. Dengan
menemukan kekurangan-kekurangan itu, orang bisa menggunakannya untuk
memperbaiki hidup ini.
Kelemahan atau kekurangan yang ada
pada diri menjadi kesempatan bagi kita untuk belajar sesuatu yang baru. Kita
dapat belajar dari sesama kita yang memiliki kemampuan di bidang yang kita
sendiri lemah. Misalnya, seseorang yang pandai dalam bidang matematika bias
mengajar kita yang tidak mampu dalam bidang ini. Dengan demikian, kita bisa
meningkatkan kemampuan kita.
Dengan belajar dari orang lain, kita
meningkatkan ketrampilan-ketrampilan kita. Kita mengasah kemampuan-kemampuan
kita menjadi semakain baik hari demi hari. Sayang, banyak orang lebih sering
meratapi kekurangan dan kelemahan dirinya. Semestinya orang tidak perlu
berlarut-larut dalam kesedihan karena kekurangan dan kelemahan dirinya. Mari
kita berusaha meningkatkan ketrampilan kita dengan belajar dari sesama. Tuhan
memberkati. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar