Anda masih sabar dalam menghadapi
proses hidup Anda? Apa yang membuat Anda sabar? Ada banyak alasan untuk orang
sabar menjalani proses hidupnya.
Konon pada masa Dinasti Song di
China, ada seorang petani yang tidak pernah sabar. Ia merasa padi di sawahnya
tumbuh sangat lambat. Ia menginginkan padi-padi itu berbuah dengan lebih cepat.
Karena itu, yang dibutuhkan adalah padi itu mesti tumbuh lebih cepat.
Suatu hari ia berkata dalam hatinya,
“Jika saya menarik-narik padi itu ke atas, bukankah saya membantunya bertumbuh
lebih cepat?”
Lalu ia menarik-narik semua padinya.
Sampai di rumah, dengan bangga ia bercerita kepada istrinya bahwa ia baru saja
membantu padinya bertumbuh lebih cepat. Istrinya bingung mendengar cerita sang
suami. Ia tidak yakin, padi yang baru ditanam tiga minggu yang lalu itu kini
hampir menghasilkan.
Istrinya mempertanyakan cara ia membantu
padi-padi itu bertumbuh lebih cepat. Dengan enteng, ia mengatakan bahwa ia
menarik padi itu ke atas satu per satu. Istrinya terkejut mendengar cerita sang
suami. Ia menyalahkan suaminya telah melakukan suatu kebodohan. Namun sang
suami merasa yakin bahwa itulah cara yang paling baik untuk mendapatkan hasil
secara cepat.
Keesokkan harinya, petani itu pergi
ke sawah dengan bersemangat. Namun betapa kecewanya ia, ketika melihat bahwa
semua padi yang kemarin ditariknya ke atas sudah mati. Karena tidak sabar,
‘usahanya untuk membantu’ malah membuatnya rugi besar.
Sahabat, Anda masih punya kesabaran
dalam hidup ini? Anda masih ingin menyaksikan diri Anda bertumbuh dalam iman
secara bertahap? Saya yakin, banyak dari Anda tidak ingin cepat-cepat memiliki
iman yang kuat. Iman itu ditumbuhkan dalam proses perjalanan hidup sehari-hari.
Kadang-kadang proses itu membuat Anda cemas terhadap diri Anda sendiri.
Kadang-kadang proses itu membuat Anda tidak sabar dan frustrasi. Namun ketika
Anda terus berjuang dalam jatuh dan bangun, Anda tentu akan menemukan hidup
iman yang lebih baik.
Kisah di atas menunjukkan kepada
kita bahwa ketidaksabaran dalam hidup membuat orang mengalami kesulitan. Orang
ingin cepat-cepat meninggalkan proses yang normal. Orang tidak ingin terlalu
lama menunggu hasil dari pekerjaannya. Orang ingin meraih sukses dalam waktu
yang singkat.
Mengapa terjadi ketidaksabaran dalam
hidup? Jawabannya adalah karena orang tidak percaya pada penyelenggaraan Tuhan.
Orang hanya percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Orang kurang berani percaya
bahwa kalau orang mengikuti proses perjalanan hidup ini, orang akan meraih
sukses yang gilang-gemilang. “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan”
(Amsal 16:32).
Orang beriman mesti membangun
keyakinan bahwa ketika berjalan dalam proses kehidupan bersama Tuhan, orang
akan menemukan kesuksesan dalam hidupnya. Orang akan menemukan ketenangan dan
kedamaian dalam hidup ini. Orang mesti yakin bahwa Tuhan tidak akan pernah
meninggalkan dirinya berjuang sendirian dalam hidup ini.
Mari kita mempercayakan hidup kita
dalam proses penyelenggaraan Tuhan. Dengan demikian, kita menemukan damai dan
sukacita dalam hidup ini. Tuhan memberkati. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar