Membangun persahabatan tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Orang mesti mengusahakannya dalam kehidupan
sehari-hari. Ada banyak tantangan yang mesti dihadapi. Ada kalanya orang
mengalami rasa bosan hidup bersama sahabat-sahabatnya.
Suatu hari seorang gadis merasa
hidupnya kurang punya makna. Ia sudah berusaha untuk memaknai kehidupan ini,
namun ia sulit menemukannya. Karena itu, ia berusaha untuk menjauh dari
sahabat-sahabatnya yang selama ini akrab dengan dirinya. Ia pergi ke suatu
tempat yang jauh untuk menyepi. Baginya, itulah cara yang baik untuk menemukan
makna kehidupan ini.
Dalam perjalanan untuk menyepi itu,
gadis itu berjumpa dengan orang-orang di dalam kendaraan umum. Ia berusaha
untuk bersikap ramah terhadap mereka. Senyumnya ternyata sangat bermakna bagi
seorang ibu tua. Ibu tua itu pun berusaha untuk menjadi sahabatnya. Gadis itu
merasa bahagia boleh berkenalan dan bersahabat dengan ibu tua itu.
Ketika ia turun di tempat yang
ditujunya, ibu tua itu pun turun. Rupanya rumah ibu tua itu tidak jauh dari
tempat untuk menyepi. Gadis itu membantu membawakan barang-barang ibu tua itu.
Keduanya kemudian tidak canggung untuk berbicara. Mereka pun mulai membangun
persahabatan.
Beberapa hari tinggal di tempat itu,
gadis itu menemukan suatu persahabatan yang menyenangkan. Setiap sore ia
mengunjungi ibu tua itu. Mereka bercanda. Mereka berbagi pengalaman bersama.
Bahkan ibu tua itu membagikan makanan yang dimasaknya. Gadis itu sangat
terkesan oleh keramahan ibu tua itu. Setelah masa menyepi selesai, gadis itu
mesti meninggalkan suasana desa yang indah dan penuh persahabatan.
Sahabat, persahabatan yang positif
mampu mengubah hidup manusia. Persahabatan membantu orang untuk membangun
relasi yang baik dengan sesamanya. Ketika relasi menjadi lebih baik, hidup ini
akan mengalami sukacita dan bahagia. Surga pun dapat mulai dibangun di dunia
ini.
Kisah di atas memberi kita inspirasi
untuk terus-menerus membangun persahabatan di antara kita. Membangun
persahabatan itu mengandaikan ketulusan hati. Ketika orang memiliki ketulusan
hati, persahabatan yang lebih mendalam akan dibangun dengan baik dan benar.
Dalam persahabatan itu yang terjadi
adalah saling memberi. Tidak ada yang menuntut sesamanya. Mengapa? Karena dalam
persahabatan yang sejati itu tidak ada yang mencari keuntungan pribadi. Yang
selalu diutamakan adalah kebahagiaan bersama. Ada mutualisme. Yang dilakukan
adalah menguntungkan semua pihak.
"Seorang sahabat menaruh kasih
setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran" (Amsal 17:17). Dalam membangun persahabatan yang diandalkan
adalah kasih dan kesetiaan. Mengapa? Karena kasih itu yang menumbuhkan kuatnya
persahabatan. Mari kita terus-menerus membangun persahabatan. Dengan demikian,
hidup ini semakin membahagiakan. Tuhan memberkati. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar