Prinsip hidup yang kuat sering
membuat orang memiliki hati yang keras. Apa yang diinginkan selalu ingin
dipenuhi. Akibatnya, orang mengalami hati yang keras dalam kehidupannya.
Ada seorang pemuda yang terkenal
dengan ketegaran hatinya. Ia punya prinsip yang kuat dalam hidupnya. Soalnya,
prinsip-prinsip hidupnya itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan
bersama. Ia mau hidup dengan caranya sendiri. Misalnya, ia merasa bahwa orang
tidak perlu bayar pajak kepada pemerintah. Alasannya adalah pihak pemerintah
selalu menyalahgunakan hasil pajak itu. Dalam hal ini ia menjadi orang yang
cuek. Ia tidak peduli.
Ketika diberi penjelasan oleh
teman-temannya tentang hal ini, ia tidak mau juga mengerti. Ia tetap saja
bertahan pada prinsipnya. Ia mau agar semua orang bebas pajak. Pemerintahlah
yang seharusnya memfasilitasi masyarakatnya. Pasalnya, pemerintah menguasai
semua sektor yang menghasilkan devisa bagi negara.
Akibatnya, ia disingkirkan banyak
orang karena prinsip hidupnya yang dianggap aneh. Namun ia tidak peduli. Ia
hidup dengan cara pandangnya sendiri. Ia tidak ingin didikte oleh orang lain.
Ia punya pilihan dan cara hidup sendiri. Ia tidak ingin orang lain mencampuri
urusan dirinya itu.
Sahabat, tampaknya kisah di atas
menunjukkan bahwa pemuda itu orang yang tidak gampang bertobat. Meski sudah
dijelaskan dan diberi pengertian, ia mau hidup dengan caranya sendiri. Ia tetap
bertahan pada prinsip-prinsip hidupnya sendiri yang dirasakannya benar. Ia
memang orang yang tegar. Bisa saja bahwa orang seperti ini akan ditinggalkan
banyak orang. Orang yang hidup dengannya akan selalu merasa ada yang tidak
beres. Tidak ada yang klop berhadapan dengan orang seperti ini.
Soalnya, mengapa orang sulit sekali
untuk bertobat? Jawabannya adalah manusia selalu menganggap diri benar. Manusia
menjalankan apa yang menurut dirinya sendiri baik dan benar. Padahal belum
tentu apa yang dipikirkan dan dilakukannya itu benar dan baik bagi sesama.
Dalam hubungannya dengan Tuhan,
orang yang sulit bertobat itu merasa tidak membutuhkan Tuhan. Ia merasa bisa
melakukan apa saja tanpa bantuan Tuhan. Mungkin dalam pikirannya, kehadiran
Tuhan hanyalah mengganggu dirinya. Karena itu, lebih baik ia melaksanakan apa
yang menjadi kehendak dirinya sendiri. Ia tidak perlu mendengarkan kehendak
Tuhan bagi hidupnya.
Orang seperti ini menutup diri
terhadap kehendak Tuhan bagi dirinya sendiri. Lebih baik ia melaksanakan
kehendaknya sendiri daripada melaksanakan kehendak Tuhan. Menurut orang seperti
ini, kehendak Tuhan itu tidak jelas. Kehendak Tuhan kurang menyenangkan
dirinya.
Namun Tuhan tetap menaruh kasih
kepada orang seperti ini. Tuhan mau agar orang seperti ini juga senantiasa
menemukan kebaikanNya dalam hidup sehari-hari. Rahmat Tuhan akan tetap menaungi
dirinya. Hingga suatu saat orang seperti ini akan sadar bahwa ia membutuhkan
Tuhan bagi perjalanan hidupnya. Ketika ia mengalami kebuntuan dalam hidupnya,
ia akan datang kepada Tuhan. Ia akan bersujud di hadapan Tuhan dan mohon ampun
atas segala dosa dan kesalahannya.
Mari kita buang hati kita yang
tegar. Hati yang keras seperti batu kita ubah dengan hati daging yang lemah
lembut. Hati yang mudah tersentuh oleh kebaikan Tuhan. Dengan demikian, kita
dapat memiliki hidup yang kekal. Kita mampu berjalan bersama Tuhan dalam hidup
sehari-hari. Tuhan memberkati. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar