Menepati janji merupakan suatu
kewajiban dari setiap orang. Mengapa? Karena dalam janji itu terkandung banyak
hal yang mencerminkan diri seseorang.
Amerika adalah tanah penuh
kesempatan. Jargon itu tidak hanya dipercaya oleh bangsa Asia yang berusaha
mengadu nasib di sana, namun juga oleh orang Eropa yang berasal dari negara
yang perekonomiannya kurang beruntung. Namun, mimpi itu terkadang tidak seindah
kenyataan. Hal inilah yang berusaha dihadirkan oleh film The Terminal.
Kisah dibuka oleh kedatangan imigran
bernama Viktor Navorski di bandara internasional John F Kennedy. Navorski
berasal dari sebuah negara Eropa Timur yang sedang dilanda perang. Tanpa
diketahuinya terjadi kudeta di negaranya saat ia berada di atas pesawat menuju
Amerika.
Hasilnya, saat tiba di Amerika,
paspornya langsung dinyatakan tidak berlaku karena nama negara Navorski sudah
tidak ada lagi. Ia tidak diijinkan untuk masuk ke teritori Amerika. Sementara
untuk kembali ke negaranya yang sedang dilanda perang, sudah tidak mungkin
lagi.
Mau tidak mau, Viktor harus
menghabiskan waktunya di terminal transit internasional tanpa ada kepastian,
kapan ia bisa keluar dari sana. Satu-satunya harapan bagi Viktor adalah perang
di negaranya cepat berakhir. Namun seiring dengan bulan demi bulan yang
berlalu, kepastian nasibnya belum ada.
Pelan-pelan, ia mulai menyesuaikan
diri dengan terminal transit yang dianggap sebagai 'rumah' sementara. Di sana,
ia bertemu dengan banyak orang. Ia mempelajari kebudayaan Amerika yang begitu
asing. Ia jatuh cinta pada seorang pramugari bernama Amelia dan 'lawan' bernama
Frank Dixon, yang berusaha keras supaya Viktor bisa diusir dari bandara John F
Kennedy.
Tujuan kepergian Viktor Navorzky
adalah untuk mendapatkan tanda tangan dari musisi jazz idola ayahnya. Ia punya
janji terhadap ayahnya untuk tanda tangan itu. Karena itu, ia berani
mengorbankan dirinya pergi ke Amerika.
Sahabat, janji mesti ditepati.
Mengapa? Karena janji adalah utang. Orang yang berjanji itu orang yang punya
komitmen. Orang yang bisa dipercaya oleh orang lain. Ketika orang tidak bisa
menepati janjinya, dia disamakan dengan ‘tong kosong yang nyaring bunyinya’.
Artinya, orang yang hanya bisa omong, tetapi tidak bisa memenuhi janjinya.
Orang yang tidak punya bobot dalam hidupnya.
Kisah film The Terminal menjadi
contoh bagi kita untuk memperjuangkan pemenuhan janji dalam kehidupan
sehari-hari. Viktor Navorski, diperankan oleh Tom Hanks, mesti berjuang keras
untuk menepati janjinya. Ia rela bersusah payah menjalani hari-hari hidupnya di
terminal. Berbagai tantangan mesti ia hadapi seperti pengusiran dari Amerika.
Setiap kita memiliki komitmen yang
mesti kita tepati. Menetapi komitmen berarti kita berani bertanggungjawab atas
apa yang telah kita ucapkan. Tentu saja ada banyak tantangan dalam menepati
komitmen itu. Ingat, lidah itu tidak bertulang. Banyak janji, tetapi lupa
menepatinya.
Karena itu, berpegang teguh pada
janji berarti orang rela bersusah payah untuk menepatinya apa pun tantangan
yang mesti dihadapi. Orang mesti rela berkorban demi kesetiaan pada komitmen
atau janji yang telah diucapkan itu.
Pasangan suami istri, misalnya,
mesti tetap berjuang untuk mempertahankan komitmen kesetiaan yang sudah
diucapkan saat pernikahan. Jangan hanya janji-janji buta, tetapi mesti
melaksanakan janji dalam kehidupan yang nyata. Dengan demikian, hidup
perkawinan menjadi suatu kesempatan untuk saling membahagiakan. Tuhan
memberkati. **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar