Rabu, 06 Mei 2015

Sombong terhadap Kemiskinan.

Hampir bisa dipastikan bahwa sikap kesombongan didalam Diri selalu akan terjatuh pada akhirnya, bisa lebih cepat atau sedikit lambat. 

Mengapa kesombongan itu lebih banyak terjadi kepada orang yang justru tidak punya kelebihan apapun yang bisa mereka sombongkan, apa yang bisa mereka banggakan didalam diri mereka, dan apa yang membuat diri mereka terjatuh kedalam lubang kesombongan?

Secara pribadi kesombongan juga ada pada diri saya! Tapi kesombonganku tidak seperti yang Anda lihat dengan dugaan yang bisa saja salah dalam penilaian. Sesungguhnya saya hanya sombong dan malas bergaul pada kemiskinan. Dia tidak hanya membuat diri saya tidak berdaya, tapi juga membuat saya tidak bisa membeli apapun, tidak bisa jalan-jalan sesuai keinginan, tidak bisa melakukan traveling, hobi saya, dan juga tidak bisa menjadikan saya sebagai pemilik rumah idaman, tidak dapat wujudkan impian yang saya dambakan juga, jadi untuk apa bergaul erat dengannya!

Setelah dipikir-pikir dengan keputusan yang sehat dan waras dengan kesimpulan saya tidak akan mau bergaul dengan kemiskinan! Yang tidak menjadikan saya siapa-siapa, malahan yang didapat hanyalah penderitaan. Jaga jaraklah agar kemiskinan tidak bergaul bebas bersama dirimu, belajarlah untuk sombong pada kemiskinan, dan jadikan dirimu sebagai orang yang paling sombong terhadap kemiskinan.

Jika ingin bergaul erat dengan kekayaan yang bisa menjadikan dirimu siapakah nanti, maka janganlah memiliki sikap diri yang sombong, tidak sombong terhadap kekayaan, atau dalam hal bangga terhadap diri sendiri, untuk itu mulai dari sekarang peliharalah sikap diri yang tetap rendah hati, supaya tidak jatuh dan"sombong terhadap kekayaan" juga tidak bergaul erat bersama dirimu.
Belajarlah untuk sombong terhadap kemiskinan, bukan kekayaan! 

Perlu kebijakkan untuk memahaminya yang kita maksud" sombong terhadap kemiskinan" bukan kepada orang miskin. Tetapi mengajak Anda untuk ikut sombong terhadap dunia kemiskinan yang bisa menyerang didalam diri kita tak terkecuali dirimu juga.

Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar