Secara umum
Rasa malas bisa diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan
sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Rasa malas adalah menolak
tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu,
mengalihkan diri dari kewajiban, dan lain sebagainya.
Contoh umum,
Seperti seorang
Anak yang Malas belajar sudah menjadi salah satu keluhan umum para orang tua.
Kasus yang biasa terjadi adalah anak lebih suka bermain dari pada belajar. Anak
usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, antara lain berupa mengulang
kembali pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah
(pr) ataupun mempelajari hal-hal lain di luar pelajaran
sekolah. Jika anak tidak suka belajar dan lebih suka bermain, itu
berarti belajar dianggap sebagai kegiatan yang tidak menarik bagi mereka, dan
mungkin tanpa mereka sadari juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada
gunanya/untungnya karena bagi anak-anak tidak secara langsung dapat menikmati
hasil pebelajaran itu. Berbeda dengan kegiatan bermain, jelas-jelas kegiatan
bermain menarik buat anak-anak, dan keuntungannya dapat mereka rasakan secara
langsung (perasaan senang yang dialami ketika bermain adalah suatu keuntungan).
Nah.. bagaimana
kita yang sudah dewasa dan yang sudah berkeluarga apakah rasa Malas itu masih
tetap ada, atau masih kita pertahankan hingga sekarang, terlebih lagi kepada
kita yang sebagai pencari nafkah bagi keluarga?
Rasa Malas yang
berkelanjutan tetap saja menjadi kewajiban dan tugas yang harus kita kerjakan.
Bisa nanti dikerjakan atau sekarang kita mengerjakannya. Rasa Malas adalah Pilihan. Kita dapat memilih untuk bangun lebih awal
yang dulunya kita memilih bangun siang dan sekarang lebih memilih untuk bangun
lebih awal. Sehingga kita bisa melakukan lebih banyak hal dari yang sebelumnya
tidak! Dan ujungnya malah mempersalahkan adalah waktu, menyalahkan waktu yang
tidak optimal.
Hidup ini lebih
mengarah kepada pilihan. Jika kita memilih untuk bermalas-malasan yang kita
dapat hasilnya juga malas-malasan sesuai dengan cara kerja dan upaya kita.
Sebaliknya jika kita memilih untuk lebih rajin maka yang kita dapat hasilnya
juga jauh lebih baik dengan hasil upaya dan kerja keras kita.
Jadi..bagaimanapun
hidup ini miliki Anda, milik orang yang menyayangi Anda. Selebihnya nasib hidup
Anda ada pada pilihan Anda.
Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar