Selasa, 05 Mei 2015

Rasa Malas adalah Pilihan.

Secara umum Rasa malas bisa diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dan lain sebagainya.

Contoh umum,

Seperti seorang Anak yang Malas belajar sudah menjadi salah satu keluhan umum para orang tua. Kasus yang biasa terjadi adalah anak lebih suka bermain dari pada belajar. Anak usia sekolah tentunya perlu untuk belajar, antara lain berupa mengulang kembali pelajaran yang sudah diberikan di sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah (pr) ataupun mempelajari hal-hal lain di luar pelajaran sekolah. Jika anak tidak suka belajar dan lebih suka bermain, itu berarti belajar dianggap sebagai kegiatan yang tidak menarik bagi mereka, dan mungkin tanpa mereka sadari juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak ada gunanya/untungnya karena bagi anak-anak tidak secara langsung dapat menikmati hasil pebelajaran itu. Berbeda dengan kegiatan bermain, jelas-jelas kegiatan bermain menarik buat anak-anak, dan keuntungannya dapat mereka rasakan secara langsung (perasaan senang yang dialami ketika bermain adalah suatu keuntungan).

Nah.. bagaimana kita yang sudah dewasa dan yang sudah berkeluarga apakah rasa Malas itu masih tetap ada, atau masih kita pertahankan hingga sekarang, terlebih lagi kepada kita yang sebagai pencari nafkah bagi keluarga?

Rasa Malas yang berkelanjutan tetap saja menjadi kewajiban dan tugas yang harus kita kerjakan. Bisa nanti dikerjakan atau sekarang kita mengerjakannya. Rasa Malas adalah Pilihan. Kita dapat memilih untuk bangun lebih awal yang dulunya kita memilih bangun siang dan sekarang lebih memilih untuk bangun lebih awal. Sehingga kita bisa melakukan lebih banyak hal dari yang sebelumnya tidak! Dan ujungnya malah mempersalahkan adalah waktu, menyalahkan waktu yang tidak optimal. 

Hidup ini lebih mengarah kepada pilihan. Jika kita memilih untuk bermalas-malasan yang kita dapat hasilnya juga malas-malasan sesuai dengan cara kerja dan upaya kita. Sebaliknya jika kita memilih untuk lebih rajin maka yang kita dapat hasilnya juga jauh lebih baik dengan hasil upaya dan kerja keras kita. 

Jadi..bagaimanapun hidup ini miliki Anda, milik orang yang menyayangi Anda. Selebihnya nasib hidup Anda ada pada pilihan Anda.

Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar