Senin, 04 Mei 2015

Saling Menghargai.

Seorang wanita lebih kuat dibanding pria, yang dimaksud kuat bukan tenaga dan fisiknya yang besar, tetapi kuatnya dalam arti kata bisa mengerjakan berbagai hal dan banyak yang tidak bisa si pria lakukan dan kerjakan. 

Terutama pekerjaan unggulan yaitu memasak, mencuci piring, merawat anak-anak dan mengurus sarapan pagi suami dan juga menyiapkan berbagai keperluan rumah tangga, termasuk pekerjaan rumah yang serba ribet ruwel. Sangat jarang seorang pria bisa melakukan berbagai hal yang dilakukan seorang wanita atau ibu rumah tangga. Pria bukanlah tidak bisa melakukannya tapi mengizinkan wanita yang melakukannya dan memang itu lah bisa saja menjadi pekerjaannya sebagai seorang ibu rumah tannga.

Untuk itu kita harus menghargai pekerjaannya. Terutama sang suami yang sudah tidak bisa memasak sayur dan menanak nasi, dan luar biasanya sang suami sepertinya sang master yang juarawan. komentarnya tajam seperti tingkungan v, komentarnya bermacam-macam semisal sayur yang dimasak kurang asin, kurang asam, kurang manis tidak itu saja malahan suruh ditambah ini dan itu. Emangnya loe kira gampangggg yaaaa??? Pernahkah Anda berkomentar baik dan ucapkan sesuatu yang menghibur kepada sang istri, walaupun memang banyak kekurangannya?

Kadang saya berpikir mengapa berkomentar lebih gampang daripada memasak, ternyata benar jawabannya yaitu ”komentator selalu lebih hebat daripada pemain. Atau, petinju tidak akan lebih hebat daripada pelatih. Sudah tidak bisa! Malah berkomentarnya yang banyak!

Jadi…suami yang baik mengerti bagaimana harus menghargai sang istri, saya adalah pria sekaligus suami yang belajar untuk mengerti. Istri saya hampir bisa mengerjakan berbagai hal, dan saya sangat bersyukur kepada Tuhan yang sudah menitipkan dia kepadaku supaya saya bisa menjaganya baru kemudian dia menjaga anak-anak dengan baik, membesarkannya.

Sekarang yang harus kita bangun adalah masing-masing dari kita saling menghargai satu sama lainnya, bisa saling mengalah, meminta maaf dan saling untuk mengerti dan terbuka. Apa pun bisa terjadi dan mengalah adalah jawaban untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga. Kebahagian ada ditangan kita, meretakkan dan menyatukan adalah kita.

Terima Kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar