Sabtu, 09 Mei 2015

Buku Pemikiran Millioner

Dalam bukunya, The Millionaire Mind, Thomas J. Stanley, merinci ciri-ciri yang dimiliki oleh para milioner/orang sukses dari hasil risetnya. Ada banyak ciri yang ia cantumkan. Sepuluh ciri yang menempati urutan teratas adalah: sikap jujur, disiplin yang baik, kemampuan bergaul yang baik, pasangan hidup yang mendukung, kebiasaan kerja keras, mencintai bisnis/karir, kualitas kepemimpinan, kepribadian kompetitif, kemampuan mengatur hidup dengan baik, kemampuan menjual ide/produk.

Saya mencermati dan menyimpulkan bahwa semua ciri orang sukses ini berawal, dipelajari, diajarkan, dan dibangun di rumah, bukan di sekolah, atau di tempat lain. Berikut sekilas penjelasannya.

Bersikap jujur adalah hasil pendidikan di rumah. Kejujuran adalah nilai yang diajarkan kepada anak melalui teladan yang orangtua tunjukkan padanya.

Disiplin yang baik juga adalah hasil pendidikan di rumah. Ada dua jenis disiplin: disiplin yang baik dan yang buruk. Disiplin yang baik tidak bisa tumbuh dengan sendirinya dan membutuhkan upaya sadar dari orangtua atau pengasuh untuk melakukan pembiasaan positif pada diri anak sejak kecil. Sedangkan disiplin yang buruk adalah hasil dari pembiasaan negatif atau pembiaran. Anak dibiarkan bersikap tidak disiplin sehingga akhirnya ia disiplin melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan atau tidak baik untuk dirinya. Anak menjadi disiplin untuk tidak disiplin (yang baik).

Kemampuan bergaul dilandasi oleh rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi. Ini juga adalah hasil pendidikan di rumah. Anak yang tidak percaya diri, akibat perlakuan yang tidak tepat atau mengalami trauma masa kecil, akan sulit bersosialisasi dan berkomunikasi. Hal ini akan menjadi semakin buruk bila kemampuan komunikasi anak tidak baik karena kurang mendapat stimulasi saat masih kecil. Ada juga anak yang sulit komunikasi karena faktor bahasa. Mereka lebih fasih bahasa Inggris atau mandarin daripada bahasa Indonesia.
Kalau untuk pasangan hidup, menurut saya, ini juga mendapat pengaruh besar dari orangtua. Anak perlu diajarkan cara yang baik dan benar memilih pasangan yaitu perlu memerhatikan bibit, bebet, dan bobot. Mencari pasangan hidup tidak boleh asal-asalan.Kebiasaan kerja keras atau lebih keras dari orang lain tidak bisa muncul dalam sekejap. Ini adalah etos kerja yang muncul dari kebiasaan yang ada di rumah. Anak perlu diajarkan sikap konsistensi dan persistensi sejak kecil. Etos kerja ini mulai ditanamkan dalam diri anak melalui pembiasaan belajar dan bekerja dengan semangat. Anak perlu diajarkan cara membuat goal, strategi untuk mencapai goal ini, dan bagaimana mengatasi hambatan yang mungkin muncul. Orangtua memberikan anak kesempatan atau peluang untuk melakukan upaya maksimal dalam menyelesaikan tugas atau aktivitas.

Mencintai karir/bisnis ini akan sangat mudah dilakukan bila anak bisa menemukan passion-nya. Bila anak menjadikan passion sebagai karir atau bisnis maka ia akan bekerja dengan penuh semangat, menikmati setiap detik pekerjaannya, dan selalu penuh semangat. Orangtua perlu memberikan berbagai pengalaman belajar, memapar anak pada berbagai kegiatan. Semua pengalaman ini akan menjadi database yang dapat ia gunakan di masa depannya. Dengan banyak merasakan atau mencicipi berbagai kegiatan anak akan menemukan bidang keunggulannya dan yang ia sukai. Passion di-drive oleh value (nilai hidup). Nilai hidup ditanamkan di rumah.

Kualitas kepemimpinan yang baik hanya bisa terjadi bila anak punya konsep diri positif. Tidak mungkin seseorang bisa memimpin orang lain bila tidak bisa memimpin dirinya sendiri. Anak hanya bisa memiliki semangat/kepribadian yang sangat kompetitif bila ia merasa dirinya mampu, berharga dan layak untuk sukses. Ini berhubungan dengan konsep diri dan juga sikap persisten dan konsisten.

Kemampuan mengatur hidup dengan baik berawal dari disiplin positif yang tumbuh dan berkembang sejak anak kecil. Ini juga meliputi pemahaman akan prioritas hidup, mana yang penting, mana yang tidak penting, first things first.Sedangkan kemampuan kemampuan untuk menjual ide atau produk adalah hasil dari kemampuan komunikasi, rasa percaya diri yang tinggi, perasaan diri mampu dan berharga, penguasaan product knowledge, presentation skill, dan beberapa faktor lain. Namun semua ini hanya bisa terjadi bila anak punya fondasi yang baik.

Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sangat saya sarankan untuk dibaca agar sebagai orangtua, kita, dapat memberikan bimbingan dan arahan yang benar untuk menyiapkan masa depan anak yang cemerlang dan gemilang.

Bagaimana menurut Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar